Breaking News

Dinas Pertanian Sumedang Harapkan Pembangunan JUT Ditambah

Sumedang News - Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kab. Sumedang mengharapkan Kementerian Pertanian (Kementan) merealisasikan usulan pembuatan Jalan Usaha Tani (JUT) sesuai kebutuhan. Pasalnya, pembuatan JUT sangat membantu para petani untuk mengefisienkan biaya produksi pertaniannya.

“Karena pembangunan JUT banyak manfaatnya bagi petani sehingga kami mengharapkan Kementan mengabulkan pengajuan JUT dari Kab. Sumedang sesuai kebutuhan,” kata Sekretaris DPTPH Kab Sumedang, Rudi Suprayogi ketika ditemui di kantornya, Selasa (24/3/2014)

Menurut dia, hampir setiap tahunnya, realisasi pengajuan JUT dari Kementan tak sesuai kebutuhan yang diusulkan dalam proposal. Contohnya, pengajuan JUT sebanyak 12 ruas tahun 2013, hanya terealisasi 4 ruas. Bahkan tahun 2010 lalu, pengajuan JUT sama sekali tidak direalisasikan oleh Kementan. 

“Tahun ini kami mengajukan lagi JUT sesuai usulan para petani, tapi nggak tahu direalisasikan atau tidak. Cuma berapa pengajuannya, saya belum tahu karena datanya dipegang staf. Yang jelas, kami sangat mengharapkan permohonan bantuan JUT tahun ini direalisasikan sesuai pengajuan proposal. Sejak tahun 2009 lalu, beberapa ruas JUT sudah dibangun di beberapa daerah, seperti di Kec. Paseh, Situraja dan Surian,” katanya.

Rudi mengatakan, pembuatan JUT dinilai banyak manfaatnya bagi para petani. Dengan pembangunan JUT, biaya produksi pertanian lebih efisien, terutama biaya angkut hasil panen padi dan sarana produksi pertanian (saprotan). Sebelum ada JUT, hasil panen padi dari pesawahan dipikul para petani sampai ke jalan raya. Setelah dibangun JUT, hasil panen bisa diangkut sepeda motor, kendaraan roda tiga dan sepeda. 

“Otomatis, dengan pembangunan JUT, biaya angkut hasil panen dan saprotan lebih murah lagi. Pengaruhnya, pendapatan petani bisa meningkat,” katanya didampingi Kasi Pengelolaan Lahan dan Air (PLA), Titin.

Lebih jauh ia menjelaskan, mengingat pembangunan JUT bisa menekan biaya produksi, sehingga para petani bergotong royong memperpanjang ruas JUT dari dana swadaya. Contohnya di Kec. Paseh. Dari asalnya panjang JUT bantuan Kementan hanya 1 km, para petani memperpanjang lagi ruas jalannya menjadi 3,5 km. Bahkan dari asalnya bangunan JUT berupa jalan tanah yang dilapisi batu, kini sudah dilakukan pengerasan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU).

“Memang bantuan JUT dari Kementan itu sifatnya stimulan saja untuk ,memancing partisipasi para petani. Mengingat stimulan, sehingga anggarannya pun relatif kecil sekitar Rp 50-60 juta dengan panjang JUT 1 km dan lebar 2,5 meter. Guna memancing swadaya para petani sehingga kami mengharapkan agar Kementan merealisasikan pembangan JUT lebih banyak lagi dan tersebar di beberapa wilayah kecamatan, terutama yang belum mendapatkan bantuan,” tutur Rudi.

Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/275101