Pramuka Sumedang Bangun Jembatan Bambu di Cijaweu
Sumedang News, Jatinunggal - Praja Muda Karana (Pramuka) Kabupaten Sumedang
membangun jembatan bambu di Sungai Cijaweu, Desa Cimanintin, Kecamatan
Jatinunggal. Jembatan ini akan menghubungkan Dusun Palasari yang selama
ini terisolir dengan Dusun Kadumalik.
Jembatan dibuat dengan perpaduan beton dan bambu berukuran lebar 1.5 meter dan panjang 18 meter. Pembangunan ditujukan untuk memudahkan mobilitas warga di dua dusun yang sebelumnya sangat sulit beraktivitas karena jika keluar dari wilayah tersebut harus melintasi arus sungai yang membahayakan.
“Dari kondisi itulah kami prihatin sehingga kami tergugah untuk membuat jembatan meski dari bambu,” ujar Ketua Harian Kwarcab Sumedang, Dedi Charis saat peresmian jembatan, Senin (10/2/2014).
Menurut Kades Cimanintin, Idar Darsiti, arus Sungai Cijaweu kerap menelan korban. Korban banyak terbawa arus ketika akan menyebrang sungai.
Dia menjelaskan, dua dusun di seberang sungai yang berpenduduk hampir 1500 memang merasakan kesulitan. Terlebih jika musim hujan, arus sungai sangat deras.
“Jika arus sungai deras, praktis kegiatan seperti siswa yang mau sekolah ke SMP atau petani maupun yang akan beraktivitas lainnya akan terhambat, karena warga trauma kalau memaksakan menyebrang ketika arus sungai deras,” terangnya.
Meski dibangun dari bambu, jembatan ini akan sangat membantu warga. Alih-alih menunggu pemerintah yang tidak juga merealisasikan pembangunan jembatan ini sejak 2010.
Sementara itu, Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Barat Dede Yusuf yang berkesempatan meresmikan langsung jembatan bambu tersebut meminta anggota pramuka untuk terus mengabdikan diri guna kepentingan sosial sesuai semangat pramuka.
Dede menyebutkan, Pramuka jangan hanya melakukan kegiatan jambore tapi harus langsung terjun ke masyarakat dan membantu kesulitan masyarakat terutama di desa pelosok. “Dengan seperti ini pengabdian Pramuka akan langsung dirasakan masyarakat umum,” ucapnya.
Dede juga mengatakan, jembatan tersebut dibangun dari dana rereongan anggota Pramuka yang peduli terhadap kebutuhan masyarakat.
Jembatan dibuat dengan perpaduan beton dan bambu berukuran lebar 1.5 meter dan panjang 18 meter. Pembangunan ditujukan untuk memudahkan mobilitas warga di dua dusun yang sebelumnya sangat sulit beraktivitas karena jika keluar dari wilayah tersebut harus melintasi arus sungai yang membahayakan.
“Dari kondisi itulah kami prihatin sehingga kami tergugah untuk membuat jembatan meski dari bambu,” ujar Ketua Harian Kwarcab Sumedang, Dedi Charis saat peresmian jembatan, Senin (10/2/2014).
Menurut Kades Cimanintin, Idar Darsiti, arus Sungai Cijaweu kerap menelan korban. Korban banyak terbawa arus ketika akan menyebrang sungai.
Dia menjelaskan, dua dusun di seberang sungai yang berpenduduk hampir 1500 memang merasakan kesulitan. Terlebih jika musim hujan, arus sungai sangat deras.
“Jika arus sungai deras, praktis kegiatan seperti siswa yang mau sekolah ke SMP atau petani maupun yang akan beraktivitas lainnya akan terhambat, karena warga trauma kalau memaksakan menyebrang ketika arus sungai deras,” terangnya.
Meski dibangun dari bambu, jembatan ini akan sangat membantu warga. Alih-alih menunggu pemerintah yang tidak juga merealisasikan pembangunan jembatan ini sejak 2010.
Sementara itu, Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Barat Dede Yusuf yang berkesempatan meresmikan langsung jembatan bambu tersebut meminta anggota pramuka untuk terus mengabdikan diri guna kepentingan sosial sesuai semangat pramuka.
Dede menyebutkan, Pramuka jangan hanya melakukan kegiatan jambore tapi harus langsung terjun ke masyarakat dan membantu kesulitan masyarakat terutama di desa pelosok. “Dengan seperti ini pengabdian Pramuka akan langsung dirasakan masyarakat umum,” ucapnya.
Dede juga mengatakan, jembatan tersebut dibangun dari dana rereongan anggota Pramuka yang peduli terhadap kebutuhan masyarakat.
Sumber : http://www.inilahkoran.com/read/detail/2072576/pramuka-sumedang-bangun-jembatan-bambu-di-cijaweu
