Taufiq Bangga Jadikan Sumedang Puseur Budaya Sunda
Sumedang - Wakil Bupati Sumedang Taufiq Gunawansyah bangga bisa menjadikan Sumedang sebagai pusat budaya Sunda.
Sejak
awal menjabat Wakil Bupati, politisi Golkar ini getol mengadakan
berbagai diseminasi budaya untuk merancang dan mencanangkan kebijakan
Sumedang sebagai pusatnya budaya Sunda.
Bertepatan dengan HUT ke-432 Kabupaten Sumedang pada 2010, Bupati Sumedang akhirnya mencanangkan kebijakan Sumedang Puseur Budaya Sunda.
“Kami bangga bisa mencanangkan kebijakan dan program tersebut sebelum akhirnya pusat budaya Sunda itu diklaim oleh kota dan kabupaten lain,” kata Taufiq, Jumat (5/7/2013), saat mengenang masa-masa tugasnya selama mendampingi Don Murdono.
Sumedang Puseur Budaya Sunda atau yang kini sering disebut SPBS dicanangkan berdasarkan sejarah ratusan tahun lalu. Pada 1578, Kerajaan Pajajaran yang runtuh akibat serangan kerajaan Banten menyerahkan Makuta Binokasi sebagai simbol kerajaan kepada Kerajaan Sumedang Larang yang saat itu. Penyerahan Makuta inilah yang kemudian juga menjadi dasar berdirinya Sumedang larang.
“Pertimbangannya menjadi SPBS tentu berdasarkan kajian akademik dan historis yaitu salah satunya adanya peninggalan Kerajaan Pajajaran di Sumedang yaitu Makuta Binokasih, lantas kenapa tidak disebutkan Sumedang itu sebagai pusatnya budaya Sunda,” kata Taufiq.[jul]
Bertepatan dengan HUT ke-432 Kabupaten Sumedang pada 2010, Bupati Sumedang akhirnya mencanangkan kebijakan Sumedang Puseur Budaya Sunda.
“Kami bangga bisa mencanangkan kebijakan dan program tersebut sebelum akhirnya pusat budaya Sunda itu diklaim oleh kota dan kabupaten lain,” kata Taufiq, Jumat (5/7/2013), saat mengenang masa-masa tugasnya selama mendampingi Don Murdono.
Sumedang Puseur Budaya Sunda atau yang kini sering disebut SPBS dicanangkan berdasarkan sejarah ratusan tahun lalu. Pada 1578, Kerajaan Pajajaran yang runtuh akibat serangan kerajaan Banten menyerahkan Makuta Binokasi sebagai simbol kerajaan kepada Kerajaan Sumedang Larang yang saat itu. Penyerahan Makuta inilah yang kemudian juga menjadi dasar berdirinya Sumedang larang.
“Pertimbangannya menjadi SPBS tentu berdasarkan kajian akademik dan historis yaitu salah satunya adanya peninggalan Kerajaan Pajajaran di Sumedang yaitu Makuta Binokasih, lantas kenapa tidak disebutkan Sumedang itu sebagai pusatnya budaya Sunda,” kata Taufiq.[jul]
Sumber : http://m.inilah.com/read/detail/2007070/taufiq-bangga-jadikan-sumedang-puseur-budaya-sunda
