Breaking News

FPI Minta Aktivitas Jamaah Ahmadiyah Dihentikan

Sumedang News, Situraja - Ormas Front Pembela Islam (FPI) Sumedang meminta penganut ajaran Ahmadiyah di Desa Sukatali, Kecamatan Situraja untuk menghentikan segala aktvitasnya.

Permintaan tersebut, menurut FPI, atas dasar banyaknya masukan atau laporan dari warga sekitar Sukatali, terkait masih adanya aktivitas yang masih dilakukan penganut ajaran Ahmadiyah. Sehingga menyebabkan warga selain penganut Ahmadiyah di Dusun Pajaten, Desa Sukatali resah.

Dengan itu, FPI berupaya terjun langsung ke Sukatali untuk memastikan kondisi yang ada, namun kedatangan FPI ke Sukatali segera ditindaklanjuti oleh pihak Muspika dengan melakukan dialog bersama pihak Muspika Kecamatan Situraja yang dilaksanakan di Kantor Desa Sukatali. Dalam dialog itu, pihak FPI meminta Muspika untuk menghentikan aktivitas penganut Ahmadiyah di Sukatali.

“Kami melakukan dialog ini menindaklanjuti laporan dari warga setempat bahwa masih ada aktivitas jemaah Ahmadiyah di Sukatali. Untuk itu, kami ingin agar masjid dan rumah dinas Ahmadiyah yang ada disegel dan kemudian aktivitasnya dihentikan, sesuai kesepakatan SKB,” ujar Sekjen FPI, Dede Hendrik, saat berdialog di Kantor Desa Sukatali yang dikawal ketat pihak kepolisian, Jumat (19/7).

Dede juga menyebutkan, pi­hak FPI datang ke Sukatali hanya untuk meyakinkan benar atau ti­daknya ada aktivitas tersebut. “Ya, sesuai laporan warga se­kitar, ja­di kami ingin meya­kinkan hal itu dan tentunya meminta kepada Muspika untuk segera meng­hen­tikan aktivitas jemaah Ah­ma­di­yah, agar warga sekitar non Ah­madiyah tidak resah,” terangnya.

Menyikapi hal itu pihak Muspika Situraja menyebutkan, pihaknya akan memantau dan mengawal segala aktivitas yang ada, bahkan masjid yang ada, yang ditengarai milik jemaah Ahmadiyah akan dialihfungsikan menjadi tempat kegiatan sosial.

“Kita coba bertahap untuk menyikapi hal ini, karena perlu waktu dan ketepatan,” ungkap Camat Situraja, Agus Kori Hidayat saat dialog yang berlangsung sekitar setengah jam itu.

Pantauan “KP”, sebelum kedatangan utusan FPI memang sekitar masjid di Dusun Pejaten yang ditengarai milik jemaah Ahmadiyah sepi tak ada kegiatan.

Hal itu dibenarkan oleh Kades Sukatali, Ny. Ade Ratna Wulan. Dikatakan, warga Ahmadiyah yang berada di Dusun Pajaten, dan beberapa menyebar di dusun lain, hanya berjumlah 34 orang. Jumlah minoritas tersebut termasuk anak-anak. Keberadaan warga Ahmadiyah di Dusun Pajaten, atau di Desa Sukatali, tidak meresahkan warga lain di sekitarnya.

“Keberadaan mereka secara turun-menurun. Lama sekali, saya tidak tahu secara pasti mulai ada kapan. Tapi, dari keterangan Ketua Ahmadiyah yang sudah berumur 70 tahun, katanya saat dia dilahirkan masjid Ahmadiyah itu sudah ada,” kata Ny. Ade.

Sumber : http://www.kabar-priangan.com/news/detail/10017