Pengiriman Elpiji Harus Jalan Meski Libur
SUMEDANG (GM) - Untuk menjamin ketersediaan
elpiji 3 kg, Pemkab Sumedang telah melayangkan surat kepada PT Pertamina
(persero) melalui Himpunan Wiraswasta Pengusaha Minyak dan Gas (Hiswana
Migas) Sumedang agar pengiriman elpiji dari stasiun pengisian bahan
bakar elpiji (SPBE), tetap dilaksanakan meski pada hari libur.
Kepala Subbagian Sarana Ekonomi pada Bagian Ekonomi Setda Kab. Sumedang, Komar, S.E., M.E., kepada "GM", Jumat (31/5) mengatakan, selama ini pihak Pertamina hanya melakukan pengirimin elpiji dari SPBE ke agen pada hari kerja. Sehingga dengan mekanisme seperti itu, kelangkaan elpiji di tengah masyarakat, cenderung terjadi. Terlebih, belakangan ini permintaan terhadap barang bersubsidi tersebut, terus mengalami peningkatan. Bahkan dari data yang ada, terkoreksi rata-rata tingkat konsumsinya mencapai 64 ton/per hari. "Oleh sebab itu, pemerintah memandang perlu, untuk menjamin ketersediaan elpiji 3 kg di tengah masyarakat. Dan salah satu upaya yang sudah dilakukan pemerintah daerah adalah meminta supaya jadwal pengiriman dari SPBE ke agen yang bertepatan dengan hari libur tetap dilaksanakan," katanya.
Saat ini saja, Komar mengatakan, masyarakat di beberapa wilayah di Sumedang sering kesulitan untuk memperoleh elpiji 3 kg. Akibatnya, kondisi itu diimbangi kenaikan harga barang bersubsidi di tingkat eceran naik. Kini harganya mencapai Rp 16.000 - Rp.17.000/tabung. Padahal harga normal yang sudah baku di tingkat pengecer, paling tinggi dijual Rp 15.000/tabung.
Upaya yang sudah dilakukan pemerintah itu, juga sekaligus untuk menjaga stabilitas pasokan epliji, dalam menyambut bulan Ramadan. Pada bulan tersebut, penggunaan elpiji selalu naik 10-15%.
"Sudah menjadi tradisi, pada bulan Ramadan, selalu ada lonjakan penggunaan elpiji, untuk keperluan memasak atau membuat pengangan lainnya, persiapan Lebaran. Menyikapi persoalan itu, pemerintah akan terus berupaya untuk menjamin ketersediaan pasokan elpiji, untuk kebutuhan masyarakat," tandasnya.
Kepala Subbagian Sarana Ekonomi pada Bagian Ekonomi Setda Kab. Sumedang, Komar, S.E., M.E., kepada "GM", Jumat (31/5) mengatakan, selama ini pihak Pertamina hanya melakukan pengirimin elpiji dari SPBE ke agen pada hari kerja. Sehingga dengan mekanisme seperti itu, kelangkaan elpiji di tengah masyarakat, cenderung terjadi. Terlebih, belakangan ini permintaan terhadap barang bersubsidi tersebut, terus mengalami peningkatan. Bahkan dari data yang ada, terkoreksi rata-rata tingkat konsumsinya mencapai 64 ton/per hari. "Oleh sebab itu, pemerintah memandang perlu, untuk menjamin ketersediaan elpiji 3 kg di tengah masyarakat. Dan salah satu upaya yang sudah dilakukan pemerintah daerah adalah meminta supaya jadwal pengiriman dari SPBE ke agen yang bertepatan dengan hari libur tetap dilaksanakan," katanya.
Saat ini saja, Komar mengatakan, masyarakat di beberapa wilayah di Sumedang sering kesulitan untuk memperoleh elpiji 3 kg. Akibatnya, kondisi itu diimbangi kenaikan harga barang bersubsidi di tingkat eceran naik. Kini harganya mencapai Rp 16.000 - Rp.17.000/tabung. Padahal harga normal yang sudah baku di tingkat pengecer, paling tinggi dijual Rp 15.000/tabung.
Upaya yang sudah dilakukan pemerintah itu, juga sekaligus untuk menjaga stabilitas pasokan epliji, dalam menyambut bulan Ramadan. Pada bulan tersebut, penggunaan elpiji selalu naik 10-15%.
"Sudah menjadi tradisi, pada bulan Ramadan, selalu ada lonjakan penggunaan elpiji, untuk keperluan memasak atau membuat pengangan lainnya, persiapan Lebaran. Menyikapi persoalan itu, pemerintah akan terus berupaya untuk menjamin ketersediaan pasokan elpiji, untuk kebutuhan masyarakat," tandasnya.
Sumber : http://www.klik-galamedia.com/pengiriman-elpiji-harus-jalan-meski-libur