BPS Sumedang Turunkan 1.044 Petugas Sensus Tani
Sumedang - Untuk mendapatkan data statistik pertanian terkini
yang lengkap dan akurat, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumedang terjunkan
1044 petugas cacah atau pendata ke seluruh pelosok Sumedang. Mereka akan
mendata kondisi pertanian di Sumedang dalam kegiatan Sensus Pertanian
2013 mulai 1-31 Mei 2013.
“Untuk melaksanan sensus pertanian ini, di Sumedang sendiri ada 1044 petugas cacah yang diterjunkan yang sudah disiapkan BPS Sumedang sebelumnya melalui koordinator statis kecamatan,” kata Kepala BPS Sumedang, Dodi Mulyadi, Senin (6/5/2013).
Dalam sensus yang dilaksanakan setiap 10 tahun ini, para petugas akan mendata sedikitnya 13 hal. Diantaranya identitas dan lokasi rumah tangga pertanian, jenis kelamin dan umur kepala rumah tangga pertanian, tujuan utama hasil pertanian, jenis tanaman musiman, dan jumlah ternak yang dikuasai rumah tangga pertanian menurut jenis ternak.
Data-data ini akan diolah pada Juni 2013 sehingga menghasilkan informasi diantaranya tentang luas lahan pertanian, jenis irigasi, tanaman semusim dan tahunan, peternakan, dan karalteristik sosial demograsi.
“Dalam sensus pertanian ada 13 data yang dicari atau harus didapatkan untuk menghasilkan 9 jenis informasi yang dapat diketahui publik secata makro,” kata Dodi.
Sensus pertanian yang menjadi program mandiri BPS ini, ditujukan untuk mengetahui gambaran struktur pertanian di Indonesia dan mendapatkan kerangka sampel yang dapat dijadikan landasan pengambilan sampel untuk survei-survei pertanian serta memperoleh informasi tentang populasi usaha pertanian, rumah tangga gurem, komoditas pertanian serta distribusi penguasaan dan pengusahaan lahan menurut golongan luas. Seluruh informasi diperlukan untuk mengevaluasi kinerja dan menyusun perencanaan pembangunan pertanian.
Sementara latar belakang diadakannya sensus dengan dana Rp1,59 triliun ini, karena sektor pertanian berperan penting dalam membangun ekonomi. Di Sumedang, kontribusi ekonomi dari sektor ini mencapai 40 persen dari nilai ekonomi Rp1,2 triliun. Sementara luas wilayah pertanian di Sumedang sekitar 900 km2.
“Untuk melaksanan sensus pertanian ini, di Sumedang sendiri ada 1044 petugas cacah yang diterjunkan yang sudah disiapkan BPS Sumedang sebelumnya melalui koordinator statis kecamatan,” kata Kepala BPS Sumedang, Dodi Mulyadi, Senin (6/5/2013).
Dalam sensus yang dilaksanakan setiap 10 tahun ini, para petugas akan mendata sedikitnya 13 hal. Diantaranya identitas dan lokasi rumah tangga pertanian, jenis kelamin dan umur kepala rumah tangga pertanian, tujuan utama hasil pertanian, jenis tanaman musiman, dan jumlah ternak yang dikuasai rumah tangga pertanian menurut jenis ternak.
Data-data ini akan diolah pada Juni 2013 sehingga menghasilkan informasi diantaranya tentang luas lahan pertanian, jenis irigasi, tanaman semusim dan tahunan, peternakan, dan karalteristik sosial demograsi.
“Dalam sensus pertanian ada 13 data yang dicari atau harus didapatkan untuk menghasilkan 9 jenis informasi yang dapat diketahui publik secata makro,” kata Dodi.
Sensus pertanian yang menjadi program mandiri BPS ini, ditujukan untuk mengetahui gambaran struktur pertanian di Indonesia dan mendapatkan kerangka sampel yang dapat dijadikan landasan pengambilan sampel untuk survei-survei pertanian serta memperoleh informasi tentang populasi usaha pertanian, rumah tangga gurem, komoditas pertanian serta distribusi penguasaan dan pengusahaan lahan menurut golongan luas. Seluruh informasi diperlukan untuk mengevaluasi kinerja dan menyusun perencanaan pembangunan pertanian.
Sementara latar belakang diadakannya sensus dengan dana Rp1,59 triliun ini, karena sektor pertanian berperan penting dalam membangun ekonomi. Di Sumedang, kontribusi ekonomi dari sektor ini mencapai 40 persen dari nilai ekonomi Rp1,2 triliun. Sementara luas wilayah pertanian di Sumedang sekitar 900 km2.
Sumber : http://m.inilah.com/read/detail/1986210/bps-sumedang-turunkan-1044-petugas-sensus-tani