Breaking News

6 Warga Jatigede Jalan Kaki Menuju Istana Presiden

6 Warga Jatigede Jalan Kaki Menuju Istana Presiden
6 Warga Jatigede Jalan Kaki Menuju Istana Presiden, senin 20/05/2013
Sumedang - Geram karena masalah dampak sosial Pembangunan Waduk Jatigede (PWJ) belum juga tuntas dari tahun 1982, enam orang warga Jatigede yang terkena dampak melakukan aksi jalan kaki menuju Istana Presiden, Senin (20/5/2013). Aksi dilakukan untuk bertemu Presiden SBY dan menyampaikan permasalahan dampak sosial PWJ.

Aksi dimulai pukul 09.00 WIB di Kecamatan Darmaraja oleh Komarudin warga Desa Cibogo, Aden Tarsiman (Cipaku), Yayan Taryana (Desa Jatibungur), Suharyana (Tarunajaya) Kecamatan Darmaraja, kemudian Danuri warga Desa Sukakersa, Kecamatan Jatigede serta Karyuman Priadi warga Cisurat, Kecamatan Wado.

“Saya ingin bertemu presiden dan menyampaikan langsung permasalahan ini oleh kami berenam yang mewakili warga yang terkena dampak PWJ, tidak perlu diwakil-wakilkan kepada anggota dewan atau yang lainnya karena masalah ini tidak juga selesai dengan cara apapun seperti berdemo dan aksi lain-lainnya,” kata Komarudin (50) saat melewati Alun-alun Sumedang sekitar pukul 17.00 WIB.

Enam orang ini rencananya akan menuju istana presiden dalam waktu 10 hari dengan rute Sumedang-Bandung-Cianjur-Bogor dan Jakarta. Setelah melakukan perjalanan selama hampir 15 jam, rencananya mereka akan beristirahat di Kecamatan Tanjungsari atau Jatinangor yang merupakan perbatasan dengan Bandung. Selasa (21/5/2013) mereka akan melanjutkan perjalanan dan menuju Gedung Pakuan menemui Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Selain secarik spanduk berukuran 100 cm x 80 cm, mereka juga masing-masing membawa tas yang berisi perbekalan seadanya.

“Saya bawa beras dan air secukupnya selebihnya tidak bawa apa-apa, karena kalau bawa banyak juga, berat,” kata Komarudin yang menggunakan pakaian hitam pangsi bersama kelima rekannya.

Komarudin menambahkan, penanganan dampak sosial PWJ seperti ganti rugi tanah, bangunan, dan tanaman perkebunan dinilai tidak berkeadilan untuk seluruh warga terkena dampak. Padahal, semua warga menanggung semua bebannya dari tahun 1982.

Aksi sendiri merupakan akumulasi kekecewaan terhadap pemerintah baik pemkab, pemprov serta pihak terkait yang urung memberikan kejelasan nasib serta kenyamanan atas adanya pembangunan PWJ.

“Ini semua dukungan masyarakat dan kami nekad karena kami sudah prihatin atas kejelasan nasib kami selama bertahun-tahun,” tandasnya.

“Kami mengantongi izin dari berbagai pihak, termasuk dari desa, kecamatan serta kepolisian, jadi aksi kami tak liar. Selain itu kami hanya ingin masalah terkait dampak sosial Jatigede diketahui persis langsung presiden, agar kebijakan bisa dirasakan adil oleh warga,” tambah peserta aksi lainnya, Suharyana.

Sumber : http://m.inilah.com/read/detail/1991324/6-warga-jatigede-jalan-kaki-menuju-istana-presiden