Breaking News

Uus, “Manusia Listrik”dari IPDN

Uus, “Manusia Listrik”dari IPDN
Tolak Kontrak Rp 2 Miliar Demi Tugas Negara
Sumedang News, Jatinangor - Uus Kadarusman (49), salah seorang pegawai di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, dikenal masyarakat secara luas dengan sebutan “si manusia listrik”.

Predikat yang disandang oleh Ajudan Biro I IPDN Jatinangor itu, cukup beralasan, ka­rena sejak lama di dalam tubuhnya berpo­tensi aliran arus listrik.

Potensi unik yang dimilikinya, sempat dilirik oleh sejumlah awak media cetak dan elektronik. Bahkan, karena keunikannya itu dirinya pernah mengisi beberapa program acara televisi swasta nasional. Konon, salah satu keunikannya, tubuhnya bisa menghantarkan arus listrik hingga sebuah lampu bisa menyala dengan sentuhan tangannya.

Beberapa program acara televisi itu di an­ta­ranya, “Dunia Lain”, “Gentayangan”, dan seabrek program acara televisi lainnya.
“Potensi unik yang saya miliki ini,
terde­tek­si sejak menginjak usia belasan tahun di saat masih duduk di bangku SMP,” kata Uus kepada “KP”, di Kampus IPDN Jatinangor, Rabu (10/4).

Dikatakannya, potensi unik yang dimilikinya itu, tidak hanya dijadikan ajang tontonan untuk masyarakat melalui media televisi saja. Namun, potensi tersebut dimanfaatkan menjadi ranah pengobatan.
Pantauan “KP”, warga Kecamatan Cicadas, Kota Bandung itu, dikenal juga mampu mengobati aneka penyakit yang salah satunya stroke.

“Alhamdulillah, banyak pasien yang mengidap stroke berhasil saya sembuhkan. Dan, keberhasilannya itu tentu saja atas kehendak Allah Swt,” ucapnya.

Disinggung kaitannya dengan statusnya sebagai pegawai di IPDN, Ia mengaku jika pimpinan di tempatnya bertugas turut mengapresiasi dengan keunikan dirinya itu.

“Bahkan, baru-baru ini saya ditawari mengisi program acara di salah satu perusahaan televisi di Jepang dengan nilai kontrak Rp 2 miliar. Saya sempat diperiksa secara medis oleh tim dari Jepang terkait rencana kontrak itu. Namun, tawaran itu saya tolak, mengingat saat ini masih mengemban tugas sebagai abdi negara, Dan, kondisi ini dirasakan cukup nyaman,” katanya.

Bukan berarti dirinya menolak rezeki, namun dirinya masih fokus terhadap pekerjaannya itu.
Pria kelahiran 1962 itu mengakui bukan berarti dia tidak tertarik tawaran mengisi acara di tv Jepang tersebut, tetapi atas dasar masih harus bertanggung jawab dengan pekerjaannya.

Honor kontrak jumlahnya cukup besar, tetapi apalah arti itu semua jika naluri belum bisa menerimanya.
“Saya masih ingin mengabdi kepada negeri ini dengan menjadi sebagai pegawai di IPDN. Saya tidak mau jika pekerjaan terganggu, terkecuali jika perintah atasan. Nanti sajalah, jika sudah pensiun mulai kepikir menerima segala bentuk tawaran kerja sama itu,” ujarnya.

PNS yang sebelumnya pernah bertugas di Pemprov Jawa Barat itu mengakui jika urusan “jodo, pati, bagja jeung cilaka”, sudah menjadi kehendak-Nya.

“Tak baik ngagugu napsu lamun sakirana hate can merean. Jadi, kenapa meski terburu-buru untuk memutuskan berangkat melanglangbuana ke luar negeri, toh ada di sini saja saya sekeluarga masih merasa nyaman. Bahkan, alhamdulillah tak sedikit pasien penderita stroke berkunjung ke rumah dan berhasil sembuh atas seizin sang Khalik,” ucapnya.

Sumber : http://www.kabar-priangan.com/news/detail/8972