Breaking News

Petani Mengeluh, Benih Padi Tak Sesuai Sertifikat

RANCAEKEK (GM) - Sejumlah petani di Kec. Rancaekek, Kab. Bandung menilai benih padi yang disalurkan produsen kepada mereka tidak sesuai dengan sertifikat. Soalnya, setelah tumbuh besar, tingkat pertumbuhannya tidak merata dan banyak ditumbuhi tanaman liar.

"Sertifikatna alus, tapi pare dipelak jul jel. Artinya, pertumbuhannya itu tidak sama dan patut diduga benih padi yang diberikan kepada para petani tidak sesuai dengan sertifikat," kata Mang Intrik (51), salah seorang petani di Rancaekek kepada "GM", Selasa (23/4).

"Yang harus bertanggung jawab adalah penyalur benih," katanya.

Intrik mengatakan, banyaknya tanaman padi yang tumbuh tidak sama akibat adanya kesalahan dalam penyaluran benih. "Bisa dikatakan benih yang disampaikan ke para petani itu asli tapi palsu. Bungkusnya bersertifikat, tapi di dalamnya benih padinya tidak bersertifikat," ujarnya.

Ia mengatakan, kalau benih padi itu bersertifikat, pertumbuhannya pun akan sama dan tidak ada yang jul jel. Artinya ada yang tumbuh tinggi dan ada yang pendek.

"Ini mah tidak sama, sehingga ada petani yang meragukan bantuan benih padi itu. Karena tumbuhnya tidak murni. Sedangkan kalau benih padi bersertifikat, tumbuhnya itu murni," ucapnya.

Selain pertumbuhannya tidak sama, ia mengatakan, bulir padinya itu ada yang hitam. Bahkan pada lahan tanaman padi itu banyak tumbuh ilalang. Seperti dialami di lahan program sekolah lapangan pengelolaan tanaman terpadu Rancaekek.

"Jika ada dugaan kepalsuan dari benih padi yang digulirkan penyalur ke para petani di Rancaekek, itu sama dengan petani dibohongi," cetusnya.

Lebih memprihatinkan lagi, kata dia, tumbuhnya benih padi itu hanya 50 persen. "Bahkan saat hendak dipanen, tanaman padinya itu campur dan banyak tanaman padi liar," tukasnya.

Sumber : http://www.klik-galamedia.com/petani-mengeluh-benih-padi-tak-sesuai-sertifikat