Breaking News

Gelaran Karnaval Motekar Berlangsung Meriah

Gelaran Karnaval Motekar Berlangsung Meriah
KESENIAN kuda lumping tampak memeriahkan gelaran karnaval ‘motekar’ dalam memperingati Hari Jadi Kab. Sumedang yang ke-435 tahun 2013 di Alun-alun Sumedang,, Minggu (28/4).*

SUMEDANG, (PRLM).- Gelaran karnaval “Motekar” dalam memperingati Hari Jadi Kab. Sumedang yang ke-435 tahun 2013, Minggu (28/4) berlangsung meriah. Karnaval tersebut diikuti oleh 60 peserta, antara lain perwakilan dari 26 kecamatan, para siswa dari mulai PAUD (Pendidikan Usia Dini) hingga Perguruan Tinggi (PT), lembaga kursus dan pelatihan, kalangan dunia usaha serta elemen masyarakat lainnya.

Para peserta menampilkan berbagai corak dan ragam kreasi seni dan budaya sunda khas Sumedang, seperti kesenian tari tarawangsa, genggong, tari umbul, pencak silat, kuda renggong dan kuda lumping. Tak hanya itu saja, beberapa peserta pun ada yang menampilkan berbagai produk kerajinan hasil usaha ekonomi kreatif Sumedang. Misalnya, kerajinan batik serta produk ukiran kayu dan anyaman bambu.

Karnaval “Motekar” yang berlangsung gebyar itu, mengambil rute di sepanjang Jalan Prabu Geusan Ulun, dari mulai perempatan Apotik Pajaji hingga berakhir di Alun-alun Sumedang. Karnaval tersebut disambut meriah dan antusias oleh masyarakat yang menyaksikan langsung di sepanjang jalan rute karnaval.

“Karnaval Motekar ini tak sebatas memperingati Hari Jadi Kab. Sumedang yang ke-435 saja, sekaligus memeriahkannya untuk menghibur semua masyarakat Sumedang. Tema karnaval ini, membangun kreativitas masyarakat melalui pengembangan usaha ekonomi kreatif,” kata Ketua Panitia Hari Jadi Kab. Sumedang yang ke- 435 tahun 2013, Drs. Herman Suryatman, M.Si, di Alun-alun Sumedang, Minggu (28/4/13).

Menurut dia, dalam gelaran karnaval itu, sengaja ditampilkan berbagai kesenian dan budaya sunda unggulan Sumedang. Seperti halnya kesenian tari tarawangsa, genggong, tari umbul, kuda renggong dan pencak silat. Kreasi seni dan budaya unggulan Sumedang itu, sengaja dipertontonkan di tengah-tengah masyarakat untuk melestarikan sekaligus mengembangkan kesenian dan kebudayaan Sumedang. “Ini selaras dengan program SPBS (Sumedang Puseur Budaya Sunda). Kita memiliki beberapa kesenian dan budaya unggulan yang harus senantiasa dilestarikan dan dikembangkan,” kata Herman.

Dalam karnaval itu pun, tutur dia, ditampilkan berbagai produk kerajinan khas Sumedang di masing-masing kecamatan. Hal itu, seperti kerajinan batik, produk ukiran kayu dan anyaman bambu serta berbagai produk kerajinan tangan lainnya, Berbagai produk kerajinan tersebut, hasil usaha ekonomi kreatif masyarakat Sumedang di masing-masing kecamatan.

“Berbagai produk hasil usaha ekonomi kreatif ini perlu terus dikembangkan karena bisa diterima di pasar global. Begitu juga dengan berbagai produk makanan olahan khas Sumedang, seperti tahu sumedang, ubi cilembu, opak conggeang, oncom pasir rengit dan sale pisang. Berkembangnya usaha ekonomi kreatif ini, bisa mempengaruhi peningkatan perekonomian masyarakat. Kita sengaja mengisi dan memoles kegiatan Hari Jadi Sumedang termasuk karnaval ini, penuh dengan sentuhan kreativitas. Saya berharap, karnaval ini ke depan bisa menjadi agenda nasional. Bahkan dengan sentuhan kreativitas, bukan mustahil bisa menjadi event dunia,” ujar Herman.

Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/232870