Longsornya Saluran Irigasi Cipeuteuy
KOTA - Jebolnya pintu air saluran irigasi
di Lingkungan Cipeuteuy Panyingkiran Kelurahan Situ Kecamatan Sumedang
Utara, tidak hanya berampak pada areal pesawahan sekitar 15 hektare (Ha)
di Kelurahan Talun Kecamatan Sumedang Utara. Tetapi juga mengancam dua
rumah yang letaknya hanya berjarak setengah meter dari lokasi jebolnya
pintu air irigasi tersebut.
“Jebolnya sekitar dua minggu yang lalu, pada saat hujan deras, kalau tidak ada tangkal awi di sekitar longsoran mungkin dapur rumah saya juga akan terbawa longsor. Sebab rumah saya jaraknya hanya setengah meter dari pintu air irigasi juga sungai Cipeles, selain rumah saya, bila longsoran ini tidak segera diperbaiki rumah tetangga, Ibu Sumira, juga terancam longsor mengingat saat ini masih musim hujan,” ujar Sunarti, warga RT. 04/05 Kelurahan Situ Kecamatan Sumedang Utara, kemarin (26/3) di lokasi.
“Jebolnya sekitar dua minggu yang lalu, pada saat hujan deras, kalau tidak ada tangkal awi di sekitar longsoran mungkin dapur rumah saya juga akan terbawa longsor. Sebab rumah saya jaraknya hanya setengah meter dari pintu air irigasi juga sungai Cipeles, selain rumah saya, bila longsoran ini tidak segera diperbaiki rumah tetangga, Ibu Sumira, juga terancam longsor mengingat saat ini masih musim hujan,” ujar Sunarti, warga RT. 04/05 Kelurahan Situ Kecamatan Sumedang Utara, kemarin (26/3) di lokasi.
Hal ini dibenarkan Ketua RT 04/05 Lingkungan Panyingkiran Kelurahan Situ, Aep Heryana, 58. Menurutnya, pasca peristiwa longsor terjadi pihaknya telah melapor ke Kantor Kelurahan Situ dan Dinas Bina Magra PU Kabupaten Sumedang.
“Dari bina marga juga dari kelurahan sudah ada yang kemari mantau dan foto-foto lokasi, tapi memang hinggi kini belum ada tanda-tanda kapan longsoran ini akan diperbaiki. Harapannya bisa segera diperbaiki, sebab longsoran ini mengancam keselamatan jiwa warga pemilik rumah di sekitar lokasi mengingat saat ini hujan masih terus berlangsung,” katanya.
Terlepas dari itu, kata Aep, secara langsung jebolnya pintu air saluran irigasi di lingkungannya memang tidak berdampak, sebab penerima manfaat dari saluran irigasi tersebut adalah warga di wilayah Kelurahan Talun.
“Dampak kerugian secara langsung tentunya dirasakan warga Talun, terutama para petani, kemarin juga dari pihak Kelurahan Talun ada yang datang kesini, melihat kondisi longsoran, mereka pun berharap sama agar jebolnya pintu air saluran irigasi ini bisa segera diperbaiki,” tuturnya.
Aep menuturkan, sebetulnya, kehadiran pintu air saluran irigasi yang mengalirkan air dari Lingkungan Burujul Kelurahan Kota Kulon ke Kelurahan Talun ini justru mengganggu warga sekitar, pasalnya, saat arus air besar selain mengalirkan air juga membawa berbagai macam sampah hingga bangkai hewan seperti anjing dan ayam.
“Apalagi musim hujan seperti sekarang ini, air kerap meluap dan membawa sampah yang tidak sedikit, sehingga di sekitar lokasi banyak tumpukan sampah yang menimbulkan bau tak sedap bagi warga sekitar,” ucapnya.
Aep mengharapkan, selain longsoran tersebut bisa segera diperbaiki, kedepan agar dinas/instansi terkait di Kabupaten Sumedang bisa melakukan pemeliharaan saluran air irigasi di wilayahnya secara berkala dan berkesinambungan.
“Pasca longsor air dari burujul sengaja di stop untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Sementara itu, seperti diberitakan Radar Sumedang edisi sebelumnya, sedikitnya 15 hektare (Ha) areal sawah di wilayah kelurahan Talun, Kecamatan Sumedang Utara terancam kekeringan dan tak bisa digarap untuk musim tanam mendatang, menyusul saluran irigasi yang letaknya berada di Lingkungan Cipeuteuy Kelurahan Situ Kecamatan Sumedang Utara jebol diterjang longsor, sehingga air tidak bisa mengalir.
Lurah Talun, Dedi Rochendi mengatakan, jebolnya saluran irigasi Cipeuteuy akan berdampak langsung tidak sampainya aliran air tersebut ke wilayah pesawahan di kelurahan Talun.
“Terus terang kalau lokasi jebolnya irigasi ada di wilayah kelurahan Situ, namun pemanfaat dari saluran irigasi tersebut adalah petani di wilayah kelurahan Talun, jadi rusaknya irigasi tersebut berdampak sangat besar bagi petani di wilayah Talun,” ujarnya, Senin (25/3).
Sumber : http://radarsumedang.blogspot.com/2013/03/dua-rumah-terancam-tergerus_27.html