Breaking News

jatinangor Macet Kian Parah

Sumedang News, Jatinangor - Kemacetan lalu lintas di wilayah timur dan sekitarnya, Selasa (19/3), semakin parah. Selain di jalur Jalan Raya Bandung-Garut yang masuk wilayah Kec. Jatinangor dan Kec. Cimanggung, Kab. Sumedang, kemacetan pun melanda ruas jalan raya antara Jatinangor-Tanjungsari, Kab. Sumedang.

Di Jalan Raya Bandung-Garut, kendaraan dari Rancaekek menuju Parakanamuncang terlihat ngantay. Selain volume kedaraan yang melintas cukup tinggi, kemacetan dipicu jalan rusak dan keberadaan pedagang kaki lima (PKL). Kemacatan terkadang hingga Cileunyi.

Kemacetan tambah parah karena ada perbaikan jalan oleh pihak PT Kahatex di depan pintu gerbang II PT Kahatex. Hingga saat ini dinas terkait, baik dari Pemprov Jabar maupun Pemkab Sumedang belum ada tanda-tanda akan segera turun tangan.

"Jalan yang rusak ini belum ada tanda-tanda akan diperbaiki pemerintah. Saya sudah bosan tiap lewat jalan ini macet. Jangankan pakai mobil, pakai motor saja susah lewatnya," kata Opik (37), warga Rancaekek yang setiap hari melewati jalan ini, Selasa (19/3).

Hal senada dikatakan Sisca (25), karyawati swasta yang merupakan warga asal Garut. "Setahu saya ini merupakan jalan provinsi, karena orang-orang dengan tujuan Garut, Tasikmalaya, bahkan yang mau menuju Jawa Tengah melewati jalan ini. Tapi entah sudah berapa lama, mungkin sudah hampir setahun, jalan ini belum diperbaiki," ujarnya.

Para sopir angkutan umum ikut terkena dampak akibat kerusakan jalan itu. Selain perjalanan jadi semakin lama, kemacetan dianggap mengambur-hamburkan bahan bakar. "Biasanya saya bisa narik hingga 5 rit dalam satu hari. Namun akibat jalan rusak, paling sehari saya hanya bisa menarik 2 rit," kata Kusmana (35), sopir angkot jurusan Cileunyi-Cicalengka.

Hal yang sama diungkapkan Bejo (30), pengendara motor asal Kp. Cipasir RT 01/RW 09 Desa Linggar, Kec. Rancaekek, Kab. Bandung. Menurutnya, kerusakan jalan sangat mengganggu aktivitas warga. Seharusnya, Pemprov Jabar segera menanggulanginya.

"Sudah sekitar delapan bulan jalan ini rusak. Pernah dulu dua kali diperbaiki Dinas PU Pemprov Jabar, tapi hanya ditambal dengan aspal seadanya. Harusnya jalan ini dibeton karena banyak dilintasi kendaraan berat seperti truk tronton dan bus. Ditambah banyak truk tronton dengan muatan yang berat keluar masuk pabrik," ujarnya.

Jatinangor-Tanjungsari

Sementara itu, kemacetan di jalan raya antara Jatinangor-Tanjungsari Selasa (19/3) sore, tergolong parah. Penyebabnya, selain volume kendaraan tinggi, sempitnya badan jalan antara Cikuda-Tanjungsari, juga akibat kesemrawutan di kawasan Pasar Tanjungsari. Belum lagi saat ini ada perbaikan dan pelebaran jembatan Cikuda.

"Untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas, pelebaran jalan antara Cikuda-Tanjungsari harus segera dilakukan. Selain itu, benahi kawasan Pasar Tanjungsari karena ikut menjadi penyebab macet. Jika sudah macet, antrean kendaraan ke arah Tanjungsari bisa mencapai Cikuda," kata Evi Nurfitriani dan Eva, mahasiswi Unpad, kepada "GM" yang terjebak macet di Cikuda.

Sumber : http://www.klik-galamedia.com/macet-kian-parah