Breaking News

GMBI Datangi Kantor PDAM


GMBI Datangi Kantor PDAM

SUMEDANG - Massa dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI), Jumat (22/3), mendatangi kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Medal Kab. Sumedang. Mereka mempertanyakan penerbitan dua rekening berbeda yang dimiliki perusahaan tersebut.

Mereka juga menyoroti kinerja jajaran PDAM yang dinilai masih jauh dari harapan. Pasalnya hingga kini masih banyak pelanggan yang mengeluh karena sering tidak mendapat pasokan air bersih hingga berbulan-bulan.

"Ada beberapa poin. Pertama, masalah kepemilikan rekening ganda. Lalu soal kinerja perusahaan, serta beredarnya rekening koran yang bocor," kata Ketua GMBI Kab. Sumedang, Toni Tarsono, kemarin.

Menurutnya, publik harus tahu soal kepemilikan rekening ganda dalam satu perusahaan. Hal itu jangan sampai menimbulkan penafsiran yang bukan-bukan hingga merugikan perusahaan.

"Jadi kami tegaskan agar pihak perusahaan dalam hal ini Direktur PDAM, bisa memberikan penjelasan secara detail, mengapa bisa ada dua rekening. Masalah ini harus dibuka secara transparan, supaya tidak menimbulkan prasangka yang bukan-bukan. Parahnya lagi, ada anggapan bahwa kepemilikan rekening ganda itu digunakan untuk tujuan lain," tandasnya.

Sistem administrasi

Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Medal, Hj. Ai Warsih, S.E., tidak menampik perusahaan milik daerah yang dipimpinannya itu memiliki dua rekening di Bank BJB. Rekening itu untuk penyerapan anggaran penyertaan modal dari APBD Kab. Sumedang dan rekening pos operasional yang juga berfungsi untuk penerimaan tagihan pembayaran air dari pelanggan.

"Tujuan kami membuat dua rekening itu untuk memudahkan sistem administrasi dan pengawasan. Misalnya sewaktu-waktu Badan Pengawas atau auditor menanyakan masalah keuangan perusahaan, maka kami bisa dengan mudah memberikan penjelasan. Kedua rekening pun nantinya akan dibuatkan dalam satu neraca keuangan perusahaan," jelasnya.

Ia pun tak menampik adanya kebocoran rekening perusahaan. Dikatakan, kebocoran itu disebabkan ulah bawahannya yang nakal. Karena tanpa sepengetahuannya, oknum pegawai yang sudah dikenai sanksi itu meminta diterbitkan rekening koran.

"Makanya, kami juga akan meminta keterangan dari pihak bank atas penerbitan rekening koran yang kini tercecer di luar," tandasnya.

Ia juga tidak membantah jika selama ini masih ada keluhan dari pelanggan yang sering tidak mendapat pasokan air bersih di sejumlah titik distribusi. Kondisi itu bisa disebabkan beberapa faktor. Di antaranya kerusakan jaringan, penurunan debit air, dan kebocoran.

Lepas dari itu, pihaknya berjanji akan terus berusaha untuk meningkatkan mutu pelayanan seperti dengan membangun atau mencari sumber mata air yang dibutuhkan untuk menambah bahan baku. "Insya Allah tahun ini kami akan membuat sumur artesis, untuk memasok pelanggan di wilayah Tanjungsari, Cimalaka, dan Paseh. Saat ini, prosesnya sudah masuk pratender," ungkapnya.

Gambar : Ilustrasi, sumber gambar : http://poskota.co.id
Sumber : http://www.klik-galamedia.com/gmbi-datangi-kantor-pdam