Pemkab Sumedang Akan Beri Sangsi Bagi Yang Tidak Pakai Kondom
Sumedang - Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Sumedang mengajukan Raperda Pencegahan dan Penanggulangan
HIV/AIDS ke DPRD. Raperda ini sedang dibahas DPRD bersama dua raperda
lainnya.
Pengajuan raperda ini untuk menjamin hak penderita HIV/AIDS. "Penderita HIV/AIDS memerlukan perlindungan dari pemerintah untuk bisa hidup layak dan terbebas dari stigma masyarakat yang cenderung mengucilkan," kata Bupati Sumedang Endang Sukandar, Minggu (21/7/2013).
Data di Dinas Kesehatan Sumedang, tercatat ada 232 orang pendereita HIV/AIDS di Sumedang. Dari jumlah itu sebanyak 114 orang mengidap HIV dan 118 orang positif AIDS. "Jumlag penderita HIV/AIDS itu berada di beberapa kecamatan," kata Endang.
Endang mengatakan kondisi geografis Sumedang yang berada di daerah lintasan, memincu tingginya penularan HIV/AIDS. "Selain itu terjadi juga mobilitas masyarakat yang tinggi dan ini menjadi potensi terjadinya penularan HIV/AIDS," katanya.
Berbekal data tersebut, kat Endang, Pemkab Sumedang mempunyai tanggungjawab dan kewajiban untuk mencegah, menanggulangi, dan memberikan perlindungan bagi warga dari bahaya HIV/AIDS.
Dalam raperda yang sedang dibahas tersebut, juga diatur tentang pengunaan kondom bagi yang melakukan hubungan seksual berisiko tinggi. Bahkan bagi yang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS namun tidak melakukan upaya pencegahan saat melakukan hubungan seksual, bisa dipidana hukuman kurungan tiga bulan atau denda Rp 50 juta.
Raperda ini juga mengatur setiap orang dengan HIV/AIDS (Odha) berhak mendapat perlindungan dari tindakan diskriminasi. ODHA mendapat perlindungan dari pemecatan sepihak dari pekerjaan, tidak mendapat pelayanan kesehatan yang memadai, ditolak bertempat tinggal di tempat yang dipilih ODHA, serta ditolak mengikuti pendidikan formal dan informal.
Pengajuan raperda ini untuk menjamin hak penderita HIV/AIDS. "Penderita HIV/AIDS memerlukan perlindungan dari pemerintah untuk bisa hidup layak dan terbebas dari stigma masyarakat yang cenderung mengucilkan," kata Bupati Sumedang Endang Sukandar, Minggu (21/7/2013).
Data di Dinas Kesehatan Sumedang, tercatat ada 232 orang pendereita HIV/AIDS di Sumedang. Dari jumlah itu sebanyak 114 orang mengidap HIV dan 118 orang positif AIDS. "Jumlag penderita HIV/AIDS itu berada di beberapa kecamatan," kata Endang.
Endang mengatakan kondisi geografis Sumedang yang berada di daerah lintasan, memincu tingginya penularan HIV/AIDS. "Selain itu terjadi juga mobilitas masyarakat yang tinggi dan ini menjadi potensi terjadinya penularan HIV/AIDS," katanya.
Berbekal data tersebut, kat Endang, Pemkab Sumedang mempunyai tanggungjawab dan kewajiban untuk mencegah, menanggulangi, dan memberikan perlindungan bagi warga dari bahaya HIV/AIDS.
Dalam raperda yang sedang dibahas tersebut, juga diatur tentang pengunaan kondom bagi yang melakukan hubungan seksual berisiko tinggi. Bahkan bagi yang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS namun tidak melakukan upaya pencegahan saat melakukan hubungan seksual, bisa dipidana hukuman kurungan tiga bulan atau denda Rp 50 juta.
Raperda ini juga mengatur setiap orang dengan HIV/AIDS (Odha) berhak mendapat perlindungan dari tindakan diskriminasi. ODHA mendapat perlindungan dari pemecatan sepihak dari pekerjaan, tidak mendapat pelayanan kesehatan yang memadai, ditolak bertempat tinggal di tempat yang dipilih ODHA, serta ditolak mengikuti pendidikan formal dan informal.
Untuk pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, pemerintah daerah wajib menyediakan alokasi anggaran.
Sumber : http://www.liranews.com/berita-4353-pemkab-sumedang-akan-beri-sangsi-bagi-yang-tidak-pakai-kondom.html
