Ribuan Pelajar Sumedang Tak Melanjutkan Sekolah
SUMEDANG - Ribuan pelajar yang lulus SMP dan
Madrasah Tsanawiyah (MTs) tak akan tertampung di SMA dan SMK yang ada di
Sumedang. Bahkan diduga ribuan pelajar SMP dan MTs itu memang tidak
berniat melanjutkan sekolah ke SLTA. Mereka kemungkinan memilih bekerja
untuk membantu orang tuanya.
"Kami belum punya data resmi tentang
jumlah siswa yang tak akan melanjutkan ke SLTA," kata Kepala Dinas
Pendidikan Sumedang, Herman Suryatman, kepada Tribun melalui sambungan
telepon, Minggu (2/6/2013).
Herman mengatakan lulusan SMP di
Sumedang mencapai 13.568 orang. Sedangkan lulusan MTs sekitar 2.900.
Secara keseluruhan lulusan SMP dan Mts di Sumedang tahun ini mencapai
16.468 orang.
Sedangkan daya tampung SMA dan SMK di Sumedang, kata
Herman, hanya untuk 9.774 orang. Sehingga hampir 40 persen atau sekitar
7 ribuan siswa, dipastikan tak melanjutkan sekolah atau tidak
tertampung.
"Kalau melihat jumlah lulusan SLTP yang lebih besar
dari lulusan SLTA, maka dipastikan ada ribuan pelajar tingkat SMP dan
Mts yang tak bisa ditampung di sekolah lanjutan atas di Sumedang," ujar
Herman.
Namun menurut Herman, sangat mungkin pelajar Sumedang
melanjutkan ke luar Sumedang. "Misalnya pelajar warga Jatinangor atau
Cimanggung melanjutkan SMA ke Bandung," katanya.
Di Sumedang,
menurut Herman, angka siswa SMP dan Mts tidak melanjutkan pendidikan ke
jenjang lebih tinggi masih tinggi. Di Kecamatan Tanjungsari, ujar
Herman, kebanyakan anak usia sekolah memilih pekerja di rumah-rumah
produksi yang memproduksi combro kering (comring). "Di kawasan kaki
Gunung Manglayang itu banyak industri rumah tangga pembuat comring,"
kata Herman.
Selain Tanjungsari, lulusan SMP dan MTs yang memilih
tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi terjadi di
Kecamatan Cisarua, Cimalaka, dan di Jatigede.
"Banyak anak yang lulus SMP memilih bekerja menjadi pedagang mie rebus di Jakarta," ujar Herman.
Sumber : http://www.tribunnews.com/2013/06/03/ribuan-pelajar-sumedang-tak-melanjutkan-sekolah