Warga Rancamaya Keluhkan Serangan Tomcat

Warga Rancamaya Keluhkan Serangan Tomcat
Sumedang News, Sumedang Selatan - Ratusan ekor tomcat menyerang beberapa rumah di RT 03/12 Dusun Rancamaya Desa Ciherang Kecamatan Sumedang Selatan saat ini. Akibat serangan serangga beracun ini, beberapa penghuni rumah terpaksa harus berobat ke puskesmas, karena beberapa bagian kulitnya melepuh seperti luka bakar atau seperti serangan penyakit herpes.

Rumah yang diserang tamcat, antara lain milik Ijang (54), Ikay (46), Nanang dan Ny. Ikah (25). Mereka ini bersaudara penghuni rumah baru, korban Jalan Tol Cisum­dawu dari Desa Girimukti Kecamatan Sumedang Utara.

“Sejak kami menetap di sini sekitar dua bulan lalu, tiba-tiba di rumah ini jadi banyak tomcat,” kata isteri Ikay, Ny. Apoy (49) dan anak Ijang, Ny. Erna (24), di rumahnya, Selasa (9/4).

Semula, para penghuni rumah tidak menyangka itu serangga tomcat yang sempat menjadi pemberitaan media massa beberapa waktu lalu. Tetapi, lama-lama mereka mengetahui bahwa serangga itu tomcat. Apalagi setelah mereka gatal dan sakit serta kulitnya melepuh seperti bekas luka bakar.
“Kami terpaksa berobat karena kulit perih,” kata Apoy.

Menurut Apoy dan lainnya, tomcat tersebut aktif beterbangan pada malam hari sehingga menyentuh kulit. Secara spontan, tomcat itu pun ditepuk karena disangka serangga biasa. “Pami siang mah, biasa bae narapel dina tembok,” kata Erna sambil menunjukan ratusan serangga beracun itu yang berada di dinding dan atap rumahnya.

Dengan adanya serangan tomcat ini warga sekitarnya resah, karena tidak tahu cara membasmi serangga tersebut. “Nya kedah kumaha numpasna atuh da bade disemprot sieun nambihan seueur,” kata Titi (39), isteri dari Nanang.

Menurut Ny. Titi, mereka membangun rumah tiga bulan lalu di sawah dan tegal lahan bekas tanaman palawija dan ubi. “Kami membangun ru­mah di sini karena rumah ka­mi terlewati jalan tol,” kata Titi.

Menurut keterangan beberapa petani di sana, serangga tomcat memang hidup di sawah atau tegalan tanaman palawija. Biasanya, tomcat tersebut suka menyerang daun ubi jalar sehingga daun ubi suka bolong-bolong. “Jadi panginten di sawah blok eta tempat kembang biakna tomcat, jadi kumargi habitatnya kaganggu tomcat kalaluar,” kata petani di sana.

Sumber : http://www.kabar-priangan.com/news/detail/8946

Post Comment