Pemkab Sumedang Kesulitan Sertakan Modal ke BJB
Sumedang News, Sumedang Kota - Pemkab Sumedang kesulitan ketika akan menyertakan modal kepada PT Bank Jabar Banten tbk.
Bersama dengan Badan Anggaran DPRD Sumedang, pemkab sebelumnya harus mencari formulasi dan kontruksi rencana penambahan penyertaan modal. BJB mengalami perubahan kelembagaan pada badan usaha milik daerah Provinsi Jawa Barat dan Banten dalam bentuk Perseroan Terbatas yang sekarang go public dan melantai di bursa efek.
"Hal ini berpengaruh pada mekanisme perolehan saham dan struktur penyertaan modal yang harus disesuaikan dengan mekanisme yang berlaku pada sebuah perusahaan berbentuk PT," ujar Asisten Daerah Pemkab Sumedang Dede Hermasyah, Kamis (7/8/2014).
Menurut Dede, implikasi yang paling sederhana adalah berubahnya nilai nominal harga saham dari sejumlah modal yang disertakan dalam bentuk kapitalisasi perlembar saham. Misal, sebelum go public, harga saham secara bulat Rp10.000/lembar. Jadi, jika Pemkab Sumedang menyertakan sejumlah modal, maka tinggal dibagi dengan harga nilai per lembar saham tersebut.
Mekanismenya juga sederhana dan tidak melalui pembukaan penawaran saham oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) serta pemesanan saham terlebih dahulu kepada perusahaan.
"Kalau sekarang mekanismenya harus melalui right isue yang artinya apabila perusahaan membuka penawaran saham maka setiap pemkab terlebih dahulu harus memesan sejumlah saham yang dibutuhkan secara proporsional berdasarkan pemberitahuan penawaran saham," jelas Dede.
Ketua Tim Pansus DPRD Sumedang Jafar Sidik membenarkan kesulitan ini. "Formulasi dan konstruksi penyertaan modal itu kan penting dicantumkan dalam proses legal drafting yang selanjutnya bisa mengakomodasi mekanisme tambahan penyertaan modal yang harus disesuaikan dengan mekanisme hak right isue," kata Jafar.
Dengan demikian, raperda ini bukan hanya sekedar legalisasi formal terhadap besaran penyertaan modal saja, namun mengkonstruksikan antisipasi apabila terjadi right isue dan pengaturan sumber dana penyertaan modal.
Sampai 2013, total dana yang sudah disertakan ke BJB mencapai Rp2.424.072.791.500.
Sumber : http://www.inilahkoran.com/read/detail/2125475/pemkab-sumedang-kesulitan-sertakan-modal-ke-bjb
Bersama dengan Badan Anggaran DPRD Sumedang, pemkab sebelumnya harus mencari formulasi dan kontruksi rencana penambahan penyertaan modal. BJB mengalami perubahan kelembagaan pada badan usaha milik daerah Provinsi Jawa Barat dan Banten dalam bentuk Perseroan Terbatas yang sekarang go public dan melantai di bursa efek.
"Hal ini berpengaruh pada mekanisme perolehan saham dan struktur penyertaan modal yang harus disesuaikan dengan mekanisme yang berlaku pada sebuah perusahaan berbentuk PT," ujar Asisten Daerah Pemkab Sumedang Dede Hermasyah, Kamis (7/8/2014).
Menurut Dede, implikasi yang paling sederhana adalah berubahnya nilai nominal harga saham dari sejumlah modal yang disertakan dalam bentuk kapitalisasi perlembar saham. Misal, sebelum go public, harga saham secara bulat Rp10.000/lembar. Jadi, jika Pemkab Sumedang menyertakan sejumlah modal, maka tinggal dibagi dengan harga nilai per lembar saham tersebut.
Mekanismenya juga sederhana dan tidak melalui pembukaan penawaran saham oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) serta pemesanan saham terlebih dahulu kepada perusahaan.
"Kalau sekarang mekanismenya harus melalui right isue yang artinya apabila perusahaan membuka penawaran saham maka setiap pemkab terlebih dahulu harus memesan sejumlah saham yang dibutuhkan secara proporsional berdasarkan pemberitahuan penawaran saham," jelas Dede.
Ketua Tim Pansus DPRD Sumedang Jafar Sidik membenarkan kesulitan ini. "Formulasi dan konstruksi penyertaan modal itu kan penting dicantumkan dalam proses legal drafting yang selanjutnya bisa mengakomodasi mekanisme tambahan penyertaan modal yang harus disesuaikan dengan mekanisme hak right isue," kata Jafar.
Dengan demikian, raperda ini bukan hanya sekedar legalisasi formal terhadap besaran penyertaan modal saja, namun mengkonstruksikan antisipasi apabila terjadi right isue dan pengaturan sumber dana penyertaan modal.
Sampai 2013, total dana yang sudah disertakan ke BJB mencapai Rp2.424.072.791.500.
Sumber : http://www.inilahkoran.com/read/detail/2125475/pemkab-sumedang-kesulitan-sertakan-modal-ke-bjb