Bupati Sumedang Dukung Pembangunan Monorel
Sumedang News - Bupati Sumedang H. Ade Irawan
menyetujui dan akan mendukung pembangunan monorel di Kec. Jatinangor
dan Tanjungsari. Selain bisa mengatasi kemacetan kendaraan dari Bandung
ke Sumedang khususnya di wilayah Jatinagor dan Tanjungsari, juga akan
menumbuhkan perekonomian masyarakat sekitar.
“Pembangunan monorel ini program bagus dan harus didukung. Hanya
saja, saya belum menerima surat resminya dari gubernur. Kalau
pemberitahuan secara lisan, sudah disampaikan oleh provinsi
sebelumnya,” ujar Bupati Sumedang H. Ade Irawan dihubungi di Sumedang,
Selasa (8/4/2014).
Menurut dia, guna memperlancar pelaksanaan pembangunan monorel
tersebut, Pemprov Jabar harus secepatnya menyosialiasikan kepada
masyarakat, para camat, kades dan tokoh masyarakat Jatinangor dan
Tanjungsari. Hal itu, agar masyarakat mengetahui dan memahami manfaat
dari pembangunan monorel tersebut. “Pembangunan monorel ini, akan
mendorong pembangunan khususnya di Jatinangor sebagai etalase Kab.
Sumedang,” kata Ade.
Pembangunan monorel, kata dia, akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi
masyarakat di Jatinangor dan Tanjungsari. Ketika perekonomian daerahnya
tumbuh, daya beli masyarakat akan meningkat hingga bisa tercapai
kesejahteraan masyarakat. “Maju mundurnya pembangunan di Kab. Sumedang
bisa dilihat dari tiga faktor, yakni pendidikan, kesehatan dan daya
beli. Nah, peningkatan daya beli masyarakat menjadi salah satu faktor
pendorong kemajuan pembangunan di Kab. Sumedang,” tuturnya.
Menyinggung masyarakat Jatinangor dan Tanjungsari menolak pembangunan
monorel karena akan mengancam usaha transportasi mereka seperti ojek
dan angkot, Bupati Ade mengatakan, penolakan itu dinilai wajar karena
rencana pembangunan monorel belum disosialisasikan kepada masyarakat.
Dengan begitu, masyarakat belum tahu manfaatnya termasuk solusi
mengatasi berbagai kekhawatiran tersebut.
“Oleh karena itu, pembangunan monorel di Tanjungsari dan Jatinangor
harus segera disosialisasikan kepada masyarakat. Terlebih saya
menyetujui dan mendukung pembangunan monorel tersebut, dengan syarat
monorel itu bisa memperlancar arus lalu lintas kendaraan dan
menumbuhkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kab.
Sumedang, Eka Setiawan mengatakan, tak dipungkiri pembangunan monorel
akan menyisakan berbagai dampak sosial yang dikhawatirkan oleh
masyarakat. Misalnya, jika monorel sudah beroperasi, takut mematikan
usaha ojek dan angkot yang menjadi mata pencaharian warga.
“Kami cukup memaklumi kekhawatiran itu. Akan tetapi, berbagai dampak
sosial itu tentunya akan dikaji secara matang supaya tidak merugikan
usaha masyarakat. Pemerintah pasti akan meminimalisasikan dampak sosial
tersebut,” ujarnya.
Terlepas dari kekhawatiran itu, kata dia, pembangunan monorel akan
memberi manfaat yang banyak bagi masyarakat. Monorel menjadi moda
transportasi massal untuk mengatasi kemacetan Bandung-Sumedang, terutama
di Jatinangor dan Tanjungsari. Selain itu, Sumedang bisa kebagian
limpahan membludaknya wisatawan dari Bandung setiap akhir pekan. “Ini
peluang dan potensi pariwisata yang bisa dimanfaatkan oleh warga
Sumedang, Melalui pariwisata bisa mendongkrak perekonomian masyarakat
dan pembangunan di Sumedang,” kata Eka. (A-67/A-108)***
Sumber :http://www.pikiran-rakyat.com/node/277029