DPC PDIP Kab. Sumedang dengan Tegas Menolak Rencana Kenaikan Harga BBM
SUMEDANG - DPC PDIP Kab. Sumedang dengan tegas menolak rencana kenaikan harga BBM oleh pemerintah.
Pasalnya, dampak kenaikan BBM akan memicu kenaikan harga sembako
serta kebutuhan masyarakat lainnya hingga membebani perekonomian
masyarakat secara umum.
Sementara, program bantuan dana melalui KPS (Kartu Perlindungan
Sosial) serta BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat) untuk warga
miskin, dinilai tidak efektif dalam meringankan beban warga miskin
yang terkena dampak kenaikan BBM.
Sebab, beban ekonomi yang akan ditanggung oleh masyarakat miskin
imbas kenaikan BBM, jauh lebih berat ketimbang dampak positif
pemberian KPS dan BLSM.
“Oleh karena itu, saya secara pribadi dan kapasitas struktural PDIP,
menolak tegas rencana kenaikan BBM. Saya satu sikap dengan Ketua Umum
PDIP, Bu Megawati Soekarnoputri,” ujar Wakil Ketua DPC PDIP Kab.
Sumedang, Yaya Widarya, S.Sos., ditemui di DPRD Kab. Sumedang, Kamis
(20/6/2013).
Ia yang juga Ketua DPRD Kab. Sumedang mengatakan, sebetulnya kondisi
APBN masih bisa berjalan tanpa harus mengurangi nilai subsidi BBM saat
ini.
Apabila pemerintah menilai kondisi APBN saat ini cukup berat, masih
ada cara lain selain mengurangi subsidi BBM. Cara lain tersebut, yakni
dengan melakukan efisiensi anggaran dan menekan tingkat kebocoran
anggaran terutama akibat korupsi.
“Korupsinya dulu yang diberantas, jangan lantas mengurangi subsidi
dengan cara menaikan harga BBM. Dampak kenaikan BBM ini akan dirasakan
oleh masyarakat, terutama warga miskin. Masih isu saja harga-harga
sudah naik, apalagi BBM sudah naik,” kata Yaya.
Ditanya dengan pembagian KPS dan BLSM oleh pemerintah menandakan
rencana kenaikan BBM akan menjadi kenyataan, ia mengatakan jika
pemerintah jadi menaikan harga BBM, kebijakan itu sangat disesalkan.
Terlebih program pemberian KPS dan BLSM yang dinilai pemerintah
sebagai bentuk kompensasi untuk warga miskin yang terkena dampak
kenaikan BBM, secara politis sebatas upaya pencitraan partai tertentu.
“Seandainya BBM jadi naik, namun sikap kita dengan menolak kenaikan
BBM, berarti kita sudah mendukung aspirasi masyarakat. Mudah-mudahan
saja, sikap kita yang pro rakyat bisa menghasilkan dukungan penuh
masyarakat dalam Pileg 2014 nanti,” kata Yaya.
Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/239594
Post Comment