Perjuangan Hidup Bu Een Akan Diangkat Dalam Layar Lebar
Sumedang- Perjuangan dan pengabdian hidup guru qolbu asal
Sumedang, Een Sukaesih akan diangkat dalam sebuah buku biografi, bahkan
rencananya akan diangkat dalam layar lebar.
Pembuatan buku biografi sedang dibuat oleh A. Zaenudin, seorang
penulis dari Perpustakaan Nasional, Jakarta. Sementara tayangan di layar
lebar, masih berupa gagasan dan konsep.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga
(Disbudparpora) Kab. Sumedang, Drs. Herman Suryatman, M.Si, tayangan Een
dalam layar lebar akan dibuat menyerupai film “Laskar Pelangi”.
“Beberapa hari sebelumnya, saya sempat bertemu dan berbincang-bincang
dengan artis Rossa di rumahnya di Sumedang. Saya menyampaikan rencana
dan keinginan agar perjuangan dan pengabdian hidup Bu Een sebagai guru
qolbu nasional bisa diangkat dalam layar lebar. Ini baru pembicaraan
awal, untuk mengetahui teknis hingga bisa disampaikan kepada produser
dan sutradara film di Jakarta,” ujar Herman di Sumedang, Kamis
(15/8/2013).
Menanggapi hal itu, guru qolbu Een Sukaesih (50) ditemui di rumahnya
di Dusun Batukarut RT 01/RW 06, Desa Cibeureum Wetan, Kec. Cimalaka
mengatakan, pembuatan buku biografi sedang dalam proses pengumpulan data
oleh A. Zaenudin, salah seorang penulis dari Perpustakaan Nasional
Jakarta.
Sementara penayangan di layar lebar baru gagasan. Namun, penawaran
dan usulan sudah banyak berdatangan, termasuk yang direncanakan
Kadisbudparpora Kab. Sumedang, Herman Suryatman Ia mengatakan itu
disela kunjungan dan silaturahmi Wakil Bupati Sumedang H. Ade Irawan ke
kediamannya.
“Bagi Uwa (panggilan akrab Bu Een), silakan saja dan bersedia jika
tayangan di layar lebar itu dianggap bisa memberikan manfaat yang banyak
bagi masyarakat Indonesia. Harus menjadi inspirasi bagi yang lain dan
penggugah motivasi serta spirit bagi seluruh masyarakat Indonesia,
terutama para guru. Jangan sebatas tontonan dan hiburan saja, sebab akan
memancing dan mengumbar kesedihan. Jadi, jika tayangan itu bermanfaat
bagi yang lain, Insya Alloh Uwa bersedia sesuai kemampuan,” tutur
Een.didampingi anak bimbingan kesayangannya, Laela Nurbayani Nusaibah,
mahasiswi semester III, Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu
Pendidikan, UPI Bandung.
Selain itu juga, Een beserta keluaganya kini sedang memproses
pendirian yayasan bernama “Yayasan Barokah Een Berbagi”. Yayasan itu
nantinya akan menaungi pengelolaan operasional Rumah Pintar Al Barokah
(RPA) yang terletak tak jauh dari rumahnya. Berbagai kegiatan
pendidikan, bimbingan belajar, sosial, keagamaan hingga sumbangan dari
para donatur akan dikelola oleh yayasan tersebut.
“Yayasan ini nantinya akan menggerakan operasional rumah pintar
disaat sudah berjalan mandiri. Sebab, ketika rumah pintar sudah mandiri,
dari mulai kegiatan pendidikan, bimbingan belajar hingga
penganggarannya harus sudah terprogram dengan baik. Apalagi bimbingan
belajar di rumah pintar ini terbuka untuk anak-anak (siswa) lain di luar
Batukarut,” tuturnya.
Pendirian sekaligus penamaan RPA tersebut, atas prakarsa Ibu Negara
Ny. Ani Yudhoyono di bawah naungan SIKIB (Organisasi Istri-istri
Kabinet Indonesia Bersatu) yang diketuai Ny. Oke Hatta Rajasa.
Hal itu, seperti rumah-rumah pintar lainnya yang didirikan Ibu Negara
Ani Yudhoyono di daerah lainnya. Namun, RPA hanya akan mendapatkan
pendampingan selama 6 bulan. Setelah itu rumah pintarnya harus mandiri.
“Supaya rumah pintar ini bisa berjalan maju, kontinyu dan terprogram,
perlu wadah yayasan. Nah, Yayasan Barokah Een Berbagi ini akan
menaungi rumah pintar. Ada 5 sentra yang wajib dilengkapi dalam rumah
pintar, yakni sentra buku/perpustakaan, komputer, audio visual, sentra
bermain PAUD dan sentra kriya yakni menampung kerajinan tradisional
daerah lokal. Ada tambahan satu lagi, yakni sentra Tahfiz (penghapal
Al-Qur’an) yang diprakarsai Ustad kondang K.H. Yusuf Mansur,” tuturnya.
Dalam kunjungan dan silaturahminya, Wabup Sumedang H. Ade Irawan
mengaku bangga terhadap sosok Een Sukaesih sebagai guru qolbu dan
pejuang sosial. Een memiliki sifat tawadu (rendah diri) tapi pintar.
Dalam bekerja, Een betul-betul berbuat dengan hati ikhlas. Bahkan
dengan keterbatasan kondisi fisiknya, Een memiliki tekad terpuji akan
mendirikan Yayasan Barokah Een Berbagi untuk kepentingan dan
kemaslahatan masyarakat banyak.
“Niatan yang luar biasa baik ini, akan disambut oleh Dinas Sosial dan
Tenaga Kerja (Dinsosnaker). Bahkan Dinsosnaker akan menganggarkan
bantuan serta dukungan moril untuk Bu Een. Kita akan all out mendukung
moril dan materil untuk membantu berbagai program pendidikan, sosial dan
keagamaan Bu Een. Seandainya di Sumedang, banyak Een-Een lainnya,
niscaya Sumedang akan maju, makmur dan kondusif. Bu Een menjadi ikon Kab
Sumedang di tingkat nasional. Sampai-sampai foto Pak SBY (Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono) bersama Ibu Negara, terpampang di dinding
kamar belajarnya. Di ruang Wabup (dirinya- red) saja, tidak ada foto Pak
SBY seperti itu. Termasuk di ruang kerja Pak Kadinsosnaker juga tidak
ada. Saya sangat reueus (bangga-red). Sosok guru qolbu Bu Een ini sangat
luar biasa,” ucap Ade Irawan.
Terkait dengan yayasan itu, Wabup Ade menambahkan, dirinya siap
bahkan sudah diterima oleh Een sebagai guru pembimbing yang akan
mengajarkan tata cara memandikan jenazah.
“Saya punya yayasan di Cimahi, saya sendiri yang menjadi spesialis
pembimbing tata cara memandikan jenazah,” tutur Ade dengan senyum manis
berkembang. Wabup Ade Irawan saat itu didampingi Kadinsosnaker Kab.
Sumedang, H. Dicky Rubiana, M.M. dan para staf ahli bupati beserta
jajarannya.
Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/246719