Breaking News

DPRD Sumedang Pertanyakan Kelangkaan Elpiji 3 Kg

Sumedang - DPRD geram dengan kelangkaan elpiji ukuran 3 kg yang terjadi di Sumedang sejak tiga hari menjelang lebaran sampai hari ini, Kamis (15/8/2013).

Saking langkanya, harga tabung bersubsidi ini bisa mencapai Rp25 ribu per tabung. DPRD memanggil Pertamina, PT Hiswana Migas (Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi), dan seluruh agen gas di Sumedang serta dinas dan pihak terkait di lingkungan pemkab Sumedang untuk mempertanyakan alasan kelangkaan dan mahalnya harga elpiji.

Di Sumedang, keberadaan elpiji ukuran 3 kg sudah langka sejak H-3 Lebaran. Pada H+2 Lebaran, elpiji semakin sulit dicari. Jika barangnya ada, harga jual sudah mencapai paling murah Rp18.000 per tabung. Sejumlah agen dan pangkalan kerap menyebutkan dan mengakui mahalnya gas disebabkan barangnya tidak tersedia, bukan karena harganya yang naik.

“Untuk itu kami mengonfirmasi dan mempertanyakan kepada Pertamina soal kelangkaan ini karena harganya sudah sangat tidak terkontrol, apalagi di beberapa desa terpencil di Sumedang, kasihan warga miskin yang juga tidak bisa mencari kayu bakar, sehingga tidak ada alternatif bahan bakar lain selain gas,” kata Ketua Komisi B DPRD Sumedang Jafar Sidik yang memimpin rapat dengar pendapat soal kelangkaan elpiji di Ruang Rapat 1 DPRD Sumedang, Kamis (15/8/2013).

Padahal, menurut Jafar, pada rapat korodinasi menjelang bulan puasa, DPRD sudah meminta kepastian kepada Pertamina dan PT Hiswana Migas terkait ketersediaan elpiji. Disebutkan, dia pihak ini sudah menjamin bahwa persediaan gas elpiji aman alias tidak akan langka. Dengan begitu harga pun akan relatif normal.

Sementara itu, Sales Representatif Pertamina Area Bandung dan sekitarnya Probo Prasiddahayu menyebutkan, kelangkaan elpiji yang terjadi di Sumedang saat menjelang dan sesudah lebaran bukan karena kesalahan Pertamina. Pertamina sudah melakukan ektra pengiriman kepada agen sesuai dengan pengajuannya.

“Pertamina sudah melakukan penambahan pengiriman atau ekstra dropping kepada agen, karena agen juga sudah meminta penambahan pengiriman sesuai dengan prediksi angka kebutuhan yang memang diperkirakan meningkat saat jelang Idul Fitri dan sesudahnya,” kata Probo.

Menurut Probo, dengan penambahan pengiriman tersebut, seharusnya tidak terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kg. Probo justru meminta pemerintah yang turun tangan untuk mengetahui apa penyebab kelangkaan tersebut. Mengingat pada pertemuan sebelum puasa pun, Pertamina memang sudah menjamin tidak akan terjadi kelangkaan gas dengan melampirkan hitung-hitungan permintaan dan pengiriman.

“Justru harusnya pemerintah yang mengawasi kok masih langka saja, padahal kami sudah kirim berapapun jumlah pengajuan dari agen,” kata Probo.

Sumber : http://www.inilahkoran.com/read/detail/2019793/dprd-sumedang-pertanyakan-kelangkaan-elpiji-3-kg