Breaking News

Bupati Pelajari Tiga Proyek Besar di Sumedang

Sumedang - Tiga penanggungjawab proyek besar di Sumedang dipanggil Bupati Sumedang Endang Sukandar untuk dimintai keterangan terkait perkembangan tiga proyek besar di Sumedang. Yakni Bendungan Jatigede, Jalan Tol Cisumdawu, dan PLTA Jatigede.

“Saya ingin tahu sejauh mana perkembangan proyek-proyek tersebut, meski sebelumnya sudah sedikit banyak mengetahui namun tidak dalam kapasitas sebagai bupati, jadi saya rasa penting untuk mengekspos kembali proyek-proyek ini,” kata Endang di Ruang Cakrabuana, Kantor Pemkab Sumedang, Selasa (16/7/2013).

Tiga penanggungjawab pekerjaan, Kepala Satker Jatigede, Airlangga, General Manager PLN UIP VI, Netto Mulyanto, Kepala Satker Fisik, Subagus Dwi Nurjaya hadir beserta seluruh staf menyampaikan pemaparan materi mulai dari perkembangan fisik secara detail hingga materi lainnya seperti dana, pembebasan lahan, pengadaan tanah, perpindahan penduduk, dan masalah sosial yang muncul. Meski sangat berbau teknis, namun pemaparan proyek-proyek ini sangat dicermati HES, panggilan akrab bupati.

“Saya justru ingin tahu sejauhmana perkembangan teknisnya karena nantinya akan mendukung sejauh mana penanganan masalah sosial bisa teratasi. Artinya, kita juga tidak bisa terus mengurusi permasalahan sosial sementara teknisnya terabaikan, “ kata HES.

Menurut HES, masalah sosial yang terus terjadi akan ditangani dengan cara berbeda. Artinya pihaknya akan menyerahkan seluruh klarifikasi data dan inventarisasi masalah kepada pihak yang berwenang seperti Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk masalah rumah hantu atau rumah tumbuh. Sementara dari pemkab Sumedang, akan melakukan pendekatan kepada warga terutama para pemilik rumah tumbuh agar mereka pun bisa bekerjasama mengurai masalah yang ada.

Untuk saat ini, HES belum bisa memastikan apakah penggenangan yang diagendakan pada Oktober 2013 itu akan disetujuinya atau tidak.

“Nanti akan dicari lagi solusinya. Makanya selama kurang lebih 2 bulan ini pasti ada solusinya, saya kerja ekstra pasti, dan semua akan mendapat kebaikan, baik warga dan penerima manfaat bendungan yang ada di luar Sumedan,” kata HES.

Terkait dua proyek lainnya, HES menekankan masalah pembebasan lahan yang harus tuntas sesuai dengan mekanisme. Jika Jatigede saja yang sudah direncannkan sejak tahun 1963, masih bermasalah sampai saat ini akibat pembebasan lahan yang tidak tuntas, maka dua proyek ini pun seyogyanya bisa dibangun cepat tanpa ada masalah.

“Intinya satu, komit saja pada peraturan yang ada, dan sampaikan pada masyarakat segamblang-gamblangnya soal peraturan itu” kata HES.

Sumber : http://www.inilahkoran.com/read/detail/2010904/bupati-pelajari-tiga-proyek-besar-di-sumedang