Warga Cileuksa Bersatu Blokir Ruas Jalan Cileuksa-Congeang
Sumedang Newss, Conggeang - Warga Cileuksa, Desa Legok Kaler, Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang, melakukan pemblokiran jalan rusak
di jalur Legok-Cileuksa, Jumat (28/6/2013). Akibatnya, arus lalu lintas
Legok-Conggeang lumpuh total. Pengguna jalan termasuk angkutan umum
yang melintasi jalan ini terpaksa harus memutar.
Aksi warga dipicu kekesalan mereka karena jalan sepanjang 1,7 km itu
rusak berat akibat sering dilalui kendaraan pengangkut pasir. Sejumlah
wilayah di kaki Gunung Tampomas memang merupakan lokasi galian pasir dan
batu. Jalan ini nyaris tanpa aspal dan lebih mirip jalur offroad.
"Kami
mohon maaf untuk pengguna jalan yang terganggu atas aksi ini. Kami
menutup jalan ini supaya pemerintah dan pengusaha galian segera
memperbaiki jalan ini," kata koordinator gerakan aksi masyarakat, Jajang
Parman (47), di lokasi aksi.
Selain menutup jalan dengan
melintangkan bangku dan bambu, warga juga mengalirkan air selokan ke
jalan. Sehingga jalan yang rusak berat dan nyaris tak ada aspal itu
menjadi seperti sungai. Warga kemudian melepaskan ikan lele di jalan
yang berlubang menganga kemudian memancingnya.
Usai aksi memancing ikan, anak-anak kecil juga berebut menangkap ikan lele di lubang jalan yang berubah menjadi kolam kecil.
"Kami akan menutup jalan ini untuk truk pengangkut pasir dan batu. Pokoknya sebelum jalan ini diperbaiki maka truk tak boleh mengakut pasir," kata Jajang yang juga mantan Kepala Desa Legok Kaler ini.
Menurutnya,
jalur jalan ini hanya bisa dilalui angkutam umum dan kendaraan lain non
pengangkut pasir. "Kendaraan lain dan umum non truk pengangkut pasir
bisa melalui jalan ini lagi. Aksi pemblokiran total itu untuk menarik
perhatian pemerintah dan pengusaha," katanya.
Sebab, terang
Jajang, sudah sering warga menyampaikan aspirasi dan keluhan itu ke
pemerintah. "Tapi tak pernah ada realisasi, jalan tetap semakin rusak
dan warga dirugikan," katanya.
Di lokasi kaki Gunung Tampomas blok
Cileuksa ini ada enam pengusaha galian pasir yang terus mengerogoti
pasir dan batu. Setiap hari sedikitnya 600 truk hilir mudik mengangkut
pasir membuat jalan di sepanjang 1,7 km dari mulut jalan raya
Sumedang-Cirebon rusak parah.
"Kalau musim kemarau debunya
beterbangkan dan banyak membuat warga terkena penyakit pernapasan.
Sehingga untuk mengurangi debu, air selokan dibelokkan ke jalan supaya
tak berdebu," kata warga.
Jajang mengatakan, pengusaha harus
bertangungjawab dan juga turut memperbaki kerusakan jalan. "Pengusaha
itu mengeruk keuntungan di wilayah kami dan meminta untuk menyisihkan
keuntungan itu untuk memperbaiki jalan yang rusak," katanya.
Sumber : www.tribunnews.com/2013/06/29/warga-cileuksa-bersatu-blokir-ruas-jalan-cileuksa-congeang