Kirab Panji Sumedang Larang April 2013
Sumedang News, Darmaraja -
Seniman dan budayawan yang tergabung dalam Kaprabuan Sumedang Larang
mengelar Kirab Panji Sumedang Larang dengan berjalan kaki menempuh jarak
sekitar 28 kilometer.
Kirab Panji yang merupakan bentuk napak tilas perjalanan Kerajaan Sumedang itu bertolak dari Alun-alun Darmaraja, kemudian secara estafet panji Sumedang Larang tersebut diarak melalui beberapa kecamatan seperti Cisitu, Situraja, Ganeas kemudian ke Museum Prabu Geusan Ulun.
“Selain untuk memperingati Hari Jadi Sumedang yang ke-435, kita juga memperkenalkan dan mengingatkan kembali arti sejarah kerajaan Sumedang Larang terdahulu,” ujar Pupuhu Kaprabuan Sumedang Larang, HRO Hasan Suriadinata, Minggu (21/4).
Hasan menyebutkan, panji peninggalan kerajaan Sumedang dahulu, memang berasal dari Darmaraja. Di mana, kata Hasan, Darmaraja merupakan letak cikal bakal kerajaan Sumedang. “Makanya napak tilas kita awali dari Darmaraja, karena dari Darmaraja lah berangkatnya kerajaan leluhur Sumedang dahulu,” ungkapnya.
Makna yang digali, sambung Hasan, tak lain untuk menghormati para karuhun. Selain itu, untuk membangkitkan ingatan dan mengenalkan arti sejarah kepada masyarakat Sumedang.
“Nilai filosofisnya begitu tinggi, sehingga masyarakat Sumedang perlu tahu, walaupun saat ini kita hanya melakukannya dengan kirab ini,” ujarnya.
Kirab Panji tersebut diikuti tim inti yang beranggotakan 40 orang terdiri dari ‘nonoman’ dan ‘jajaka’ yang aktif sebagai pencinta budaya. Serta unsur masyarakat dan para tokoh kasundaan di Sumedang.
Hasan menyebutkan, memasuki usia ke-435, sudah seharusnya Sumedang bisa menjadi Kabupaten yang maju dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Karena dalam usia itu, sudah harus dalam keadaan matang dalam berbagai bidang.
“Sumedang dulu sebagai kerajaan yang makmur dan sekarang harusnya itu bisa dicapai, terutama kesejahteraan masyarakatnya,” ucapnya.
Sumber : http://www.kabar-priangan.com/news/detail/9120